Jika hujan turun, oknum-oknum tidak bertanggung jawab itu dengan manisnya membuang limbah kejalanan. Air hujan seolah - olah dijadikan alibi untuk menutupi kejahatan mereka. Namun, warnanya yang hitam pekat, bahkan kadang-kadang bisa berubah warna, membuat siapa saja yang melihatnya berpikir bahwa itu memang bukan air hujan, melainkan limbah pabrik-pabrik textil dan pabrik lainnya yang saat ini masih berdiri kokoh, melakukan produksi dan pastinya mendapatkan omzet yang tidak sedikit setiap harinya.
Dari pemandangan tersebut, akan timbul pertanyaan. Kenapa pemerintah diam saja? Apa mereka tidak pernah lewat ke daerah ini? Mengapa pabriknya tidak ditutup saja?
Saya yakin pemerintah juga peduli terhadap lingkungan, namun juga dihadapkan dengan sebuah dilema. Jika pemerintah bertindak tegas, tidak menutup kemungkinan bahwa pemerintah akan menutup paksa pabrik-pabrik yang membuang limbah sembarangan. Jika pabrik ditutup maka dampak lainnya adalah PHK besar - besaran. Dengan kata lain pemberian sanksi kepada pabrik-pabrik tersebut merupakan Pemecahan masalah yang akan menimbulkan masalah lain. Selain limbah, masih banyak masalah lingkungan lain yang antri untuk diselesaikan. Banjir, polusi, sampah dll, masih menjadi PR bersama.
Lalu, apa solusinya? Sebagai manusia yang hidup di permukaan bumi, sudah seharusnya kita bahu membahu menyelamatkan bumi ini. Kita tidak bisa hanya duduk manis menunggu hasil kerja pemerintah bukan?
Dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunaan kendaraan umum untuk mengurangi polusi, melakukan penanaman pohon dan lain sebagainya. Hal kecil seperti itu memang tidak akan langsung memulihkan kondisi lingkungan seperti dulu lagi. Namun satu langkah usaha yang dilakukan saat ini, bisa membawa perubahan yang besar untuk lingkungan kita nantinya.
Sudah saatnya kita bergerak maju untuk menjaga lingkungan kita sendiri. Tulisan diatas hanyalah pendapat pribadi mengenai masalah umum lingkungan.
Selamat berakhir pekan~
Jangan lupa buang sampah pada tempatnya!!^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar